Powered By Blogger

Senin, 01 Oktober 2012

Meresensi Novel Remaja


Meresensi Novel Remaja
Judul Asli : Harry Potter and The Order of Phoenix
Judul versi Bahasa : Harry potter dan Orde Phoenix
Pengarang : J.K. Rowling
Penerbit : Gramedia PustakaHalaman : ± 1200 halamanTerbit : 2003
SINOPSIS                                                                                                 
Tidak banyak penyihir yang percaya bahwa Voldermort telah kembali, termasuk Kementerian Sihir. Harry dan Dumbledore dianggap menyebar kabar bohong dan dianggapterganggu jiwanya. Meskipun demikian, masih banyak orang yang percaya padaDumbledore, dan mereka inilah yang tergabung dalam Orde Phoenix. Namun karena situasi belum memungkinkan, mereka bergerak secara diam-diam untuk menghindari kecurigaandari Kementerian. Mereka menggunakan kediaman Sirius, Grimmauld Place nomer 12sebagai Markas Besar, sehingga Sirius tidak lagi dalam pelarian (tapi tetap bersembunyikarena pihak kementrian masih mencarinya). Mimpi buruk Harry masih berlanjut. Untuk  pertama kalinya dalam 5 tahun, Harry diajar oleh seorang guru Pertahanan Terhadap IlmuHitam yang berasal dari Kementerian Sihir, Dolores Umbridge. Harry berulang kalimendapat detensi karena mengatakan bahwa Voldermort telah kembali. Klimaks dari seri ke-5 ini adalah pertempuran di Kementerian Sihir. Harry dipancing untuk pergi ke KementerianSihir, di mana ternyata di sana sudah menunggu para Pelahap Maut. Mereka menjebak Harryuntuk mengambil Ramalan di Departemen Misteri. Ramalan tentang dirinya dan Voldermort.Harry, Ron, Hermione, Luna dan Neville berusaha menyelamatkan diri dari serangan paraPelahap Maut, ketika sejumlah anggota Orde Phoenix datang membantu. Terjadilah pertempuran sengit, dimana akhirnya Sirius terbunuh.
Di akhir cerita Dumbledore memberitahu Harry tentang Ramalan tersebut, yangternyata dibuat oleh Professor Trelawney, bahwa untuk bertahan hidup, ia dan Voldermortharus saling membunuh, karena yang satu tidak bisa bertahan bila yang satu tetap hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar